Pola Distribusi Harmful Algal Bloom (HAB) Menggunakan Data Satelit Aqua Modis Di Laut Jawa Saat Musim Peralihan
DOI:
https://doi.org/10.30649/jrkt.v6i2.105Keywords:
Harmful Algal Bloom, Java Sea, Chlorophyll-a, Aqua MODISAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola distribusi Harmful Algal Bloom (HAB) di perairan Laut Jawa menggunakan data penginderaan jauh dari satelit Aqua MODIS pada musim peralihan I dan II tahun 2015–2016. Metode yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan spasial dan temporal untuk mengamati distribusi HAB, dikaitkan dengan parameter curah hujan dan arus laut. Data yang dianalisis meliputi konsentrasi klorofil-a, arus permukaan, dan curah hujan bulanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan HAB di Laut Jawa memiliki pola distribusi yang bervariasi, dengan intensitas tertinggi terjadi di perairan selatan Kalimantan dan utara Jawa, terutama di musim peralihan. Secara spasial, konsentrasi klorofil-a mencapai nilai puncak 10 mg/m³ di beberapa lokasi, sedangkan secara temporal, pola kemunculan HAB dipengaruhi oleh faktor musim dan curah hujan. Temuan ini menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya laut berbasis pemantauan spasial dan temporal untuk mitigasi dampak negatif HAB terhadap ekosistem laut.
References
Abdullah, N., & Muchtar, A. (2007). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi debit Sungai Mamasa. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 2(1), 8204.
Aunurohim, D. S., & Yanthi, D. (2008). Fitoplankton penyebab harmful algae blooms (Habs) di perairan Sidoarjo. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Gaol, J. L., & Sadhotomo, B. (2007). Characteristics and variabilitys of oceanographic parameters in Java Sea and its relationship with distribution of fish catch. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 13(3), 201-211.
GEOHAB. 2001. Glob al Ecology and Oceanography of Harmful Algae Blooms Science Plan.
Hidayati, I. (2020). Pemahaman Masyarakat Pesisir Lampung akan Bahaya Harmful Algae Bloom pada Sumber Pangan Laut. JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi), 5(2), 122-131.
Lubis, E. 2005. Buku Atlas Perika nan Tangkap dan Pelabuhan Perikanan di Pulau jawa Suatu Pendekatan Geografi Perikanan Tangkap Indonesia.
Maslukah, L., Wulandari, S. Y., & Prasetyawan, I. B. (2017). Konsentrasi klorofil-a dan keterkaitannya dengan nutrient N, P di perairan jepara: studi perbandingan perairan muara sungai wiso dan Serang. Jurnal Kelautan Tropis, 20(2), 72-77.
Nabilah, F., Prasetyo, Y., & Sukmono, A. (2017). Analisis pengaruh fenomena El Nino dan La Nina terhadap curah hujan tahun 1998-2016 menggunakan indikator ONI (Oceanic Nino Index)(studi kasus: Provinsi Jawa Barat). Jurnal Geodesi Undip, 6(4), 402-412.
Nagara, G. A., Sasongko, N. A., & Olakunle, O. J. (2007). Introduction to Java Sea. Oceanography-University of Stavanger. Nugrohoadi. files. wordpress. com/2008/02/introduction-to-java-sea-oceanography-uis-2007. final. pdf.
Rahmawati, I., Purnomo, P. W., & Hendrarto, B. (2013). Fluktuasi bahan organik dan sebaran nutrien serta kelimpahan fitoplankton dan klorofil-a di Muara Sungai Sayung Demak. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 3(1), 27-36.
Risamasu, F. J., & Prayitno, H. B. (2011). Kajian zat hara fosfat, nitrit, nitrat dan silikat di perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences, 16(3), 135-142.
Semedi, B., & Safitri, N. M. (2015). Estimasi distribusi klorofil-a di perairan Selat Madura menggunakan data citra satelit modis dan pengukuran in situ pada musim timur. Research Journal of Life Science, 2(1), 40-49.
Trainer, V. L., Pitcher, G. C., Reguera, B., & Smayda, T. J. (2010). The distribution and impacts of harmful algal bloom species in eastern boundary upwelling systems. Progress in oceanography, 85(1-2), 33-52.
Wahyuningrum, P.I., Jaya, I., Simbolon, D. 2008. Algoritma Untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal Menggunakan Data Landsat-7 ETM+. Buletin PSP 17(3): 333-340.







