Monitoring Kualitas Air Laut di Lokasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii Pulau Kongsi, Kepulauan Seribu (Studi Kasus: Musim Barat)

Authors

  • Pungka Star Sihite Program Studi Sains Lingkungan Kelautan, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sumatera
  • Budhi Agung Prasetyo Program Studi Sains Lingkungan Kelautan, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan`
  • Nur’Ainun Muklis Balai Riset Perikanan Laut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta
  • Chalida Syari Program Studi Sains Lingkungan Kelautan, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan

DOI:

https://doi.org/10.30649/jrkt.v7i1.115

Keywords:

budidaya, Eucheuma cottonii, kualitas air laut, Pulau Kongsi

Abstract

Kualitas air laut merupakan faktor penting dalam budidaya perikanan, karena dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air di lokasi budidaya rumput laut Eucheuma Cottonii Pulau Kongsi, Kepulauan Seribu. Parameter kualitas air laut diantaranya pH, suhu, oksigen terlarut (DO), salinitas air laut, kedalaman lokasi budidaya, kecerahan serta kecepatan arus permukaan, diukur untuk menentukan kondisi kualitas air. Pengambilan sampel dilakukan secara in situ. Metode analisis deskriptif komparatif digunakan untuk membandingkan baku mutu kualitas air laut yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah dengan hasil pengujian, juga hasil dari penelitian peneliti terdahulu. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air yang diukur di lokasi budidaya berada dalam kisaran yang optimal untuk budidaya rumput laut Eucheuma cottonii namun pada parameter kecepatan arus kurang sesuai. Parameter kualitas air diukur pada tiga lokasi budidaya rumput laut Eucheuma cottonii. Rata-rata hasil pengukuran pada ketiga stasiun budidaya adalah sebagai berikut: suhu perairan 29,54 °C, salinitas 33,16 ppt, pH 7,33, oksigen terlarut (DO) 9,76 mg/L, kedalaman 3,67 meter, kecerahan 100%, dan kecepatan arus 0,0776 m/s. Berdasarkan data tersebut, kualitas air pada lokasi budidaya rumput laut Eucheuma cottonii dinyatakan baik.

References

Akib, A., Litaay, M., Asnady, M., Biologi, P. S., Matematika, F., Alam, P., & Pesisir, J. (2015). Kelayakan Kualitas Air Untuk Kawasan Budidaya Eucheuma cottoni Berdasarkan Aspek Fisika , Kimia Dan Biologi Di Kabupaten Kepulauan Selayar ( Water Quality Fitness for Cultivation of Eucheuma cottoni based on Physics , Chemitstry and Biology Aspects In Dis. 1(1).

Aldera, S. A., Adibrata, S., & Kurniawan, K. (2023). Suitability of Selat Nasik Water Conditions for Tiger Grouper Cultivation in Floating Net Cage Systems. PELAGICUS, 3(3), 125. https://doi.org/10.15578/plgc.v3i3.11815

Atmanisa, A., Mustarin, A., & Anny, N. (2020). Analisis Kualitas Air pada Kawasan Budidaya Rumput Laut Eucheuma Cottoni di Kabupaten Jeneponto. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 6(1), 11. https://doi.org/10.26858/jptp.v6i1.11275

Brotowidjoyo, Djoko, T., & Eko, M. (1995). Pengantar lingkungan perairan dan budidaya air. Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Dahuri, R., & Herry, D. (2012). The blue future of Indonesia : di laut bangsa ini pernah jaya, dari laut pula Indonesia bisa kembali berjaya! (1st ed.). Roda Bahari.

Djagal, M., Maria, M., & Haryadi. (2010). Pengaruh Umur Panen Rumput Laut Eucheuma cottonii Terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Fungsional Karagenan. Agritech, 30(4), 8961. djagal@ugm.ac.id

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Perairan. PT Kanisius. http://bit.ly/2Dsjkj6

Fachrul, M. F. (2007). Metode sampling Bioekologi (1st ed.). Bumi Aksara.

Hidayat, T., Nurilmala, M., & Effionora, A. (2021). the Characterization of Tropical Seaweed From Kepulauan Seribu As Sources of Cosmetic Raw Materials. 49–62.

Mukamto, Hidayah, E. N., & Susilowati. (2024). Kajian Kualitas Air Laut dan Sebaran Indeks Pencemaran di Pesisir Utara Kecamatan Palang-Tuban pada Musim Kemarau. Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL), 6(1), 59–72. https://doi.org/10.35970/jppl.v6i1.2161

Muliyadi, M. (2024). KAJIAN KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii; STUDI KASUS DI DESA TAPI-TAPI KEC. MAROBO SULAWESI TENGGARA. Jurnal Perikanan Unram, 13(3), 682–689. https://doi.org/10.29303/jp.v13i3.605

Patty, S. I., & Huwae, R. (2023). Temperature, Salinity and Dissolved Oxygen West and East seasons in the waters of Amurang Bay, North Sulawesi. Jurnal Ilmiah PLATAX, 11(1), 196–205. https://doi.org/10.35800/jip.v11i1.46651

Peraturan Pemerintah, Republik Indonesia, N. 22 T. 2021. (2021). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021. Sekretariat Negara Republik Indonesia, 8(22), 483. http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/

Sonny, S., & Sara, R. (2023). PENGGUNAAN RUMPUT LAUT DALAM PEMBUATAN ABON SEBAGAI OLEH- OLEH WISATAWAN. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(10), 196–200.

Tulungen, D., Kalangi, P. N. I., & Wilhelmina, P. (2012). Kajian pola arus di daerah penangkapan bagan apung di Desa Tateli Weru Study of current patterns in the fishing ground of boat lift net in Tateli Weru Village. 1(2), 27–32.

Yusal, M. S., & Hasyim, A. (2022). Kajian Kualitas Air Berdasarkan Keanekaragaman Meiofauna dan Parameter Fisika-Kimia di Pesisir Losari, Makassar. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(1), 45–57. https://doi.org/10.14710/jil.20.1.45-57

Published

2025-04-01

How to Cite

Sihite, P. S., Prasetyo, B. A., Muklis, N. ., & Syari , C. (2025). Monitoring Kualitas Air Laut di Lokasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii Pulau Kongsi, Kepulauan Seribu (Studi Kasus: Musim Barat). Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar), 7(1), 27–37. https://doi.org/10.30649/jrkt.v7i1.115

Issue

Section

Articles