Analisis Sedimentasi dan Peredaman Gelombang Akibat Pemecah Gelombang Ambang Rendah di Pantai Sigandu

Authors

  • Maria Yosephine Simbolon Institut Teknologi Sumatera
  • Hendra Achiari Program Studi Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
  • Dede M Sulaiman Experimental Station for Coastal, RCWR, Jalan Gilimanuk-Singaraja Km 122, Gerokgak, Buleleng, Bali, Indonesia
  • Chairun Annisa Aryanti Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo

DOI:

https://doi.org/10.30649/jrkt.v7i1.118

Keywords:

PEGAR, Pantai Sigandu, sedimentasi, peredaman gelombang

Abstract

Kurangnya pertimbangan aspek lingkungan dalam pemanfaatan ruang pantai menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan Pantai Sigandu, Kabupaten Batang. Tidak adanya bangunan/struktur  pelindung pantai menyebabkan energi gelombang yang mencapai pantai cukup tinggi sehingga pantai berpotensi mengalami abrasi. Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, Pemerintah membangun pemecah gelombang ambang rendah (PEGAR) sebagai upaya perlindungan pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya redam gelombang serta sedimentasi akibat PEGAR di perairan Pantai Sigandu. Analisis data menggunakan pendekatan model numerik dua dimensi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa saat kondisi pasang, kecepatan arus sebesar 0,036 – 0,079 m/s dan bergerak menuju Tenggara, sementara saat kondisi surut, kecepatan arus sebesar 0,005 – 0,025 m/s dan berbalik arah dari Tenggara ke Barat Laut. Besar koefisien transmisi gelombang akibat adanya pemecah gelombang ambang rendah sebesar 32,68%. Sementara itu, hasil pemodelan sedimen mengindikasikan adanya sedimentasi dan erosi di sekitar Pantai Sigandu dengan laju sedimentasi sebesar 0,00117 m/hari. Hal ini menunjukkan bahwa arus dan gelombang berperan dalam transpor sedimen, yang berkontribusi terhadap proses sedimentasi di belakang bangunan pantai.

References

Danish Hydraulic Institute (DHI). (2002). User Guide and Reference manual of MIKE-21 – Coastal Hydraulics and Oceanography Hydrodynamic Module, Danish Hydraulic Institute.

Komen, G. J., Cavaleri, L., Donelan, M., Hasselmann, K., Hasselmann, S., & Janssen, P. A. E. M. (1994). Dynamics and Modelling of Ocean Waves. Cambridge University Press.

Pilarczyk, K.W. (2003). Design of Low Crested (Submerged) Structures-an Overview. Proceedings of COPEDEC VI, Colombo, Srilanka.

Salim, M.A. (2014). Strategi Pengembangan Pantai Sigandu di Kabupaten Batang dengan Analisa SWOT. Jurnal Research Gate.

Simatupang, C. M. (2016). Analisis Data Arus di Perairan Muara Sungai Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Maspari Journal. 8(1): 15-24.

Sulaiman, D.M. (2017). Pegar Bercelah-Bangunan Pelindung dan Penumbuh Pantai. Deepublish, Yogyakarta.

Triatmodjo, B. (1999). Teknik Pantai. Beta Offset, Yogyakarta.

Young, I. R. (1999). Wind Generated Ocean Waves. Elsevier.

Published

2025-04-01

How to Cite

Simbolon, M. Y., Hendra Achiari, Dede M Sulaiman, & Chairun Annisa Aryanti. (2025). Analisis Sedimentasi dan Peredaman Gelombang Akibat Pemecah Gelombang Ambang Rendah di Pantai Sigandu . Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar), 7(1), 1–15. https://doi.org/10.30649/jrkt.v7i1.118

Issue

Section

Articles