Analisis Spasio-Temporal Perubahan Garis Pantai di Wilayah Timur Kepulauan Bengkalis Tahun 2004-2024

Authors

  • Annisa Ulfa Khaira universitas Riau
  • Rifardi Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru, 28293, Indonesia
  • Dessy Yoswaty Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru, 28293, Indonesia
  • Zulkifli Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru, 28293, Indonesia
  • Ilham Ilahi Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru, 28293, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30649/jrkt.v7i2.130

Keywords:

Perubahan garis pantai, erosi pantai, kemajuan garis pantai, Desa Pambang Pesisir, Pulau Bengkalis

Abstract

Perubahan garis pantai merupakan fenomena dinamis yang didorong oleh interaksi proses alami dan antropogenik, termasuk transportasi sedimen, arus laut, aktivitas gelombang, dan intervensi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan garis pantai di Desa Pambang Pesisir, Kabupaten Bengkalis, selama periode 20 tahun (2004–2024) menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS C1 Level 2 tahun 2004, 2014, dan 2024. Metodologi yang digunakan meliputi analisis perubahan garis pantai melalui teknik penginderaan jauh dan pengukuran parameter fisika air laut seperti kecepatan arus dan tinggi gelombang. Hasil penelitian menunjukkan adanya tren penambahan garis pantai (akresi) di tiga stasiun pengamatan. Stasiun I, yang terletak di kawasan hutan mangrove, mengalami kemajuan garis pantai dengan laju 7,81 meter per tahun. Stasiun II, yang terletak di zona galangan kapal mengalami akresi sebesar 6,1 meter per tahun, sedangkan Stasiun III sebagai kawasan pariwisata, menunjukkan penambahan garis pantai sebesar 6,90 meter per tahun. Analisis pasang surut menunjukkan pola pasang surut campuran dengan dominasi semi-diurnal. Kecepatan arus bervariasi di berbagai stasiun, yaitu 0,29 m/s di Stasiun I, 0,33 m/s di Stasiun II, dan 0,36 m/s di Stasiun III, sedangkan tinggi gelombang masing-masing diukur sebesar 0,3 meter, 0,08 meter, dan 0,7 meter. Studi ini menyimpulkan bahwa perubahan garis pantai terutama dipengaruhi oleh kecepatan arus, energi gelombang, dan aktivitas antropogenik, terutama pembangunan struktur perlindungan pantai seperti tanggul. Temuan ini memberikan wawasan penting untuk pengelolaan dan perencanaan pembangunan pesisir yang berkelanjutan, dengan menekankan pentingnya mengintegrasikan dinamika alam dan dampak manusia ke dalam tata kelola wilayah pesisir.

References

Aboudha PAO, Woodroffe CD. (2010). Assessing Vulnerability to Sea-Level RiseUsing a Coastal Sensitivity Index: a Case Study from Shouteast Australia. Journal of Coastal Conservation.

Azuga, N.A., Zahra, Z.A., Andini, A.S., Fauzan, I., Khaira, A.U., Ilahi, I., Suhanda, D., Nur, M.I. (2025). Review Dampak Penambangan Pasir Laut terhadap Dinamika Abrasi Garis Pantai di Kawasan Pesisir Indonesia. Jurnal Riset Kelautan Tropis (J-Tropimar), 7(1), 53-67.

Hardianto, A., Dewi, P. U., Feriansyah, T., Sari, N. F. S., & Rifiana, N. S. (2021). Utilization of Landsat 8 Imagery in Identifying Vegetation Density Index (NDVI) Values in 2013 and 2019 (Study Area: Bandar Lampung City). Journal of Geoscience and Remote Sensing, 2(1), 8-15.

Hidayati, N., & Purnawali, H. S. (2015). Detection of Shoreline Changes on Gili Ketapang Island, Probolinggo Regency. 5th National Seminar on Fisheries and Marine Affairs. Brawijaya University, Malang.

Kasim F. (2012). A multi-method approach in monitoring shoreline changes using Landsat remote sensing datasets and GIS. J. Ilmiah Agropolitan, 5(1): 620–635.

Khaira, A. U., & Rifardi. (2025). The Impact of Seawall on Sediment Characteristics and Morphodynamics Along the Northeastern Coastal of Bengkalis Island, Sumatra, Indonesia. Egyptian Journal of Aquatic Biology and Fisheries, 29(5), 2343-2356.

Manik Y. (2017). Analysis of Sediment Fractions and Organic Matter in the Waters of the Dumai River Estuary, Riau Province (Doctoral dissertation, Riau University).

Miswadi, M., Jhonnerie, R., & Prianto, E. (2017). Accretion Land Management of Pambang Pesisir Village, Bengkalis Island, Riau Province. Indonesian Environmental Dynamics, 7(1), 1-7.

Moussaid, A., El Harradi, M., & Benhammou, A. (2015). Utilization of DSAS in Understanding Shoreline Morphodynamic Behavior and Shoreline Shifting. Journal of Geography and Oceanography, 22(3), 123-137.

Purwandari, E. P. (2020). Utilization of Remote Sensing Imagery for Land Cover Classification Mapping Using the Unsupervised K-Means Method Based on Web Gis (Case Study of the Bengkulu Hilir Sub-Das). Rekursif: Informatics Journal, 8(1).

Rangel-Buitrago, N., A. Williams., & G. Anfuso. (2018). Hard Protection Structures as a Principal Coastal Erosion Management Strategy Along The Caribbean Coast of Colombia: A Chronicle of Pitfalls. Journal of Ocean and Coastal Management, 156: 58-75.

Setiani, M.F.D.A., Fuad, A.Z., Saputra, D.K. (2017). Detection of Shoreline Changes Using Digital Shoreline Analysis System (DSAS) on the East Coast of Probolinggo Regency, East Java. Thesis Article. Brawijaya University.

Supriyadi., Hidayati, N., & Andik Isdianto. (2017). Analysis of Surface Ocean Current Circulation and Distribution of Sediment on Jabon Coast, Sidoarjo Regency, East Java. Proceedings of the 3rd National Seminar on Marine Affairs and Fisheries, Trunojoyo University, Madura.

Suwarsono, F. J. (2002). Makalah Seminar BKS MIPA, Universitas Lampung, Indonesia, p.73.

Triatmodjo, B. (1999). Ocean Wave Dynamics and the Effect of Wind Speed on Wave Formation. Journal of Marine Science, 7(2), 45-57.

Zainal, Z. (2020). The Role of the Public Works and Spatial Planning Service of Bengkalis Regency in Coastal Security (Study at Pambang Pesisir Village Beach). Journal of Government Studies: Journal of Government, Social and Politics, 6(2), 38-53.

Published

2025-11-01

How to Cite

Khaira, A. U., Rifardi, Dessy Yoswaty, Zulkifli, & Ilham Ilahi. (2025). Analisis Spasio-Temporal Perubahan Garis Pantai di Wilayah Timur Kepulauan Bengkalis Tahun 2004-2024. Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar), 7(2), 122–134. https://doi.org/10.30649/jrkt.v7i2.130

Issue

Section

Articles