Karakter Parameter Meteo-Oseanografi dan Pengaruhnya Terhadap Distribusi Salinitas di Perairan Utara dan Selatan Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.30649/jrkt.v2i1.35Keywords:
East Java, Rainfall, Salinity, Evaporation, WindAbstract
Curah hujan merupakan unsur iklim yang sangat penting dalam siklus hidrologi. Untuk mengetahui parameter pendukung curah hujan yang lebih kompleks maka dilakukan analisis parameter Met-Ocean antara perairan Utara dan Selatan Jawa. Penelitian ini penting mengingat pulau Jawa merupakan pusat perekonomian,pertanian serta perikanan di Indonesia sehingga memiliki kaitan yang erat dengan perubahan curah hujan dan berkaitan dengan perubahan salinitas yang merupakan salah satu parameter penunjuk terjadinya upwelling yang berpengaruh pada faktor kesuburan dan pertumbuhan di sektor perikanan. Untuk mencapai tujuan yang dimaksudkan, penelitian ini menggunakan metode analisis dan deskriptif dengan menggunakan korelasi pearson linear antara perairan Utara dan Selatan Jawa sebagai patokan penentu interaksi Met-Ocean pada area penelitian. Dilanjutkan dengan pembuatan peta sebaran untuk penguat dan sebagai referensi penguat hasil dan analisis data. Hubungan parameter Met-Ocean terhadap curah hujan selama 2014-2015 memperlihatkan bahwa angin merupakan parameter yang paling berpengaruh terhadap curah hujan. Derajat hubungan angin dan curah hujan memperlihatkan hubungan korelasi positif (+) dengan nilai r=0,9 yang merupakan hubungan korelasi kuat. Fluktuasi dan sebaran salinitas permukaan air laut pada area Utara dan Selatan perairan Jawa timur dipengaruhi oleh curah hujan. Curah hujan lebih berpengaruh pada SPL saat berada pada musim Timur, korelasi menunjukkan adanya hubungan korelasi yang berbanding terbalik (-) dengan hubungan korelasi berkekuatan cukup. Berdasarkan hasil analisis parameter Met-Ocean berhubungan saling berkesinambungan dalam menyebabkan terjadinya hujan yang akan mempengaruhi tingkat SPL pada perairan.
References
Mann, K.H. 1982. Ecology of Coastal Waters: A System Approach, 322p. InAnderson, D.J., P. Greic-Smith, and F.A.Pitelka (eds.) Studies in Ecology,
Sandy, I. M. 1996. Pantai dan Wilayah Pesisir. Proceeding. Seminar PenerapanTeknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam Perencanaan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Pesisir. Jakarta Jurusan Geografi FMIPA Universitas Indonesia Kabupaten Sidoarjo).
Lee, J.M., 1988; Aids to Physiotherapy, 2nd edition, Churcill Livingstone, London.
Sosrodarsono Suyono, 1999, Hidrologi untuk Pengairan, Jakarta
: PT PradnyaParamita.
Wilson, E.M 1993. Hidrologi Teknik. Terbitan keempat. Terjemahan MM. Purbohadiwidjoyo. Penerbit ITB, Bandung.
Wuryanto. 2000. Agroklimatologi. USU Press. Medan. Jurnal Internasional tentang iklim, Vol. 23, No 12, pp.1435- 1452,doi 10.1002/joc.950.
Hutabarat, S & Evans, S. M. (1986). Kunci Identifikasi Zooplankton. Jakarta: UIPress.
Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Biologis.
PT Gramedia. Jakarta.
Parsons TR., Takahashi M., Hargrave H. 1977. Biologycal Oceanographyc Processes. Second Edition. Pergamon Press, Oxford.
Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
https://menourny.wordpress.com/2016/03/10/persebaran- salinitas-laut-dunia/ (02 Januari 2019)







